NPM : 17211646
Kelas : 3ea21
BAB 12
Pengaruh
Keluarga dan Rumah Tangga Terhadap Pembelian
1. Keluarga
Secara
bahasa Keluarga (family) dapat diartikan sebagai sekelompok
individu yang terdiri dari dua atau lebih orang yang berhubungan darah,
pernikahan atau adopsi yang tinggal bersama. Keluarga terdiri dari :
a.
Keluarga inti (nuclear family) adalah
kelompok langsung yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang tingga bersama.
b. Keluarga
besar (extended family) mencakup keluarga inti, beserta kerabat lain,
seperti kakek-nenek, paman-bibi, sepupu dan kerabat karena perkawinan.
Anggota
keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Kita biasa
membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli Keluarga orientasi (family of
orientation) terdiri dari orang tua seseorang. Dari orang tua, seseorang
memperoleh orientasi terhadap agama, poltik, dan ekonomi serta pamahaman atas
ambisi pribadi, penghargaan pribadi, dan cinta. Bahkan jika pembeli sudah tidak
lagi terlalu sering berinteraksi dengan orang tuanya, pengaruh orang tua
terhadap perilaku pembeli tersebut bisa saja tetap signifikan. Di negara-negara
di mana orang tua hidup bersama anak- anak mereka yang sudah dewasa, pengaruh
mereka dapat saja bersifat substansial.
Pengaruh
yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga
prokreasi (Family of procreation) seseorang, yakni pasangan hidup (suami/istri)
dan anak-anaknya. Pemasar harus selalu meneliti pola-pola spesifik dalam pasar
sasaran tertentu. Contohnya, di dalam rumah tangga tradisional China, sudah
merupakan hal yang biasa bila suami memberikan semua gajinya kepada istrinya,
karena sang istri yang mengatur pengeluaran keluarganya. Suatu keluarga mungkin
merupakan satu keluarga patriat(patriarchal
family) : dimana sang ayah dipertimbangkan sebagai anggota yang paling dominan.
Sedangkan dalam suatu keluarga matriat (matriarchal
family) : pihak wanita memainkan peran dominan, dan membuat banyak keputusan.
Dalam equalitarian family, sang suami dan istri membagi secara
seimbang dalam pengambilan keputusan.
Keluarga
memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah
tangga karena jumlah individu yang bekerja di dalam keluarga tersebut lebih
banyak. Bagi keluarga maupun rumah tangga, variabel structural sangat memberi
dampak pada keputusan pembelian dan yang paling menarik bagi pemasar adalah
usia kepala rumah tangga atau keluarga, status perkawinan, kehadiran anak, dan
status pekerjaannya. Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga merupakan
organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yang lebih efektif
dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua
orang dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak.
Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah
keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya
anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makanan, perabot, rumah,
perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. Anak di dalam keluarga dapat
menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan,
restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
2. Rumah Tangga
Rumah tangga (household) adalah
istilah lain yang kerap digunakan oleh para pemasar sewaktu mendeskripsikan
perilaku konsumen. Rumah tangga berbeda dengan keluarga, rumah tangga
mendeskripsikan semua orang baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang
tinggal dan menempati satu unit perumahan.
Haverty mengidentifikasikan
variabel utama yang terlibat adalah :Fungsi Produksi Rumah Tangga, terdiri dari
:
1. Fungsi
Pembelian
2. Produksi
Rumah Tangga
3. Fungsi
Konsumsi
4. Fungsi
Pasar Tenaga Kerja
5. Fungsi
Pemeliharaan Keluarga
·
Stok (Sumber Daya) Rumah Tangga, :
1. Informasi
2. Sumber
Keuangan
3. Barang
Pasar
4. Karakteristik
5. Waktu
·
Variabel Eksogen atau yang Ditetapkan Sebelumnya, :
a. Data
b. Peluang
Pasar Tenaga Kerja
c. Peluang
Pasar Produk
d. Struktur
Rumah Tangga
·
Kepuasan
REFERENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar